Header

Kasus HIV/AIDS di Madiun Terus Naik

Jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun Jawa Timur terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akibatnya, banyak warga masyarakat mulai khawatir dan cenderung mengucilkan penderita yang telah terdeteksi.

Penyebaran HIV/AIDS di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun berbeda. Di Kota Madiun penyebaran HIV/AIDS didominasi korban narkoba suntik, sedangkan untuk wilayah Kabupaten Madiun didominasi penderita akibat hubungan seksual yang tidak sehat.

Direktur Yayasan Bambu Nusantara, salah satu LSM yang bergerak dibidang HIV/AIDS di Madiun, Adreanus M Uran, Minggu (7/9), mengatakan, penderita tersebut ditemukan pada saat melakukan pengecekan kesehatan, baik di RSUP Soedono maupun tempat-tempat pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan seperti Puskesms Bathil Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.

"Warga yang melakukan cek kesehatan sangat beragam. Yang jelas masyarakat yang berisiko diharapkan secepatnya melakukan tes kesehatan. Hal tersebut dilakukan, agar penanganannya tidak terlambat dan telah menyebar," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, jumlah penderita HIV/AIDS baik di Kota dan Kabupaten Madiun hampir sama. Untuk Kabupaten Madiun jumlah penderita yang terdata tahun ini sebanyak 25 orang. Mayoritas penderita yang telah terdeteksi masih berusia produktif yaitu antara umur 25-35 tahun.

Agar penyebaran bisa ditekan, pihaknya terus melakukan kampanye bahaya HIV/AIDS dengan menggandeng Dinas Kesehatan, pelajar dan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Widwiono mengemukakan, sejak pertama kali ditemukan tahun 2004, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Madiun mencapai 90 orang, dimana 80 persennya akibat narkoba jenis jarum suntik.

"Khusus tahun 2008 hingga bulan Agustus ini, jumlah penderita HIV/AIDS di kota Madiun yang telah ditemukan sebanyak 29 orang, dengan rincian 22 orang terkena HIV dan tujuh orang positif AIDS," katanya menambahkan.

Menurut dia, setelah ditemukan penderita HIV/AIDS langsung mendapatkan pemantauan dan perawatan khusus bagi penderita HIV/AIDS. Untuk pemeriksaan dan perawatan dilakukan di klinik VCT yang saat ini dikelola oleh Dinas Kesehatan dan LSM yang berkecimpung dengan HIV/AIDS.

Jumlah penderita HIV/AIDS di kota Madiun pada tahun 2008 ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2007 lalu. Penderita HIV/AIDS yang ditemukan sebanyak 24 kasus, sedangkan total selama tahun 2007 sebanyak 42 orang.

"Dari 42 kasus yang ditemukan pada tahun 2007 lalu, 29 orang terkena HIV dan 13 orang positif terkena AIDS. Sedangkan 13 penderita diantaranya telah meninggal dunia," katanya mengungkapkan.

Data di RSUP Soedono dalam dua pekan terakhir, pasien meninggal dunia yang diduga akibat terkena HIV/AIDS sebanyak empat orang yaitu CH warga Surabaya dan HS (25) warga Madiun yang meninggal bulan September 2008 dan SR (47) warga Magetan dan RD (25) warga Madiun meninggal akhir bulan Agustus 2008.